Home Praktikum Praktik Mata Kuliah Psikologi Diagnostik III

Praktik Mata Kuliah Psikologi Diagnostik III

435
0
SHARE

Mahasiswa Psikologi Islam Semester V mengadakan praktik tes wawancara mata kuliah Psikologi Diagnostik III didampingi dosen mata kuliah Beti Malia Rahma Hidayati, M.Psi diakhir semester.

Seluruh mahasiswa Psikologi Islam Semester V mencari klien guna menjadi subjek dalam praktik wawancara tersebut. Tema yang diajukan pada tes wawancara tersebut bermacam macam, ada yang mengulas tema emosi dengan klien dari mahasiswa baru (maba) yang juga masih menjadi santri baru dipondok. Klien maba dianggap tepat karena emosi mereka lebih sulit dikontrol dari pada mahasiswa yang sudah lama.

Ada juga yang mengambil tema minat belajar, dimana klien yang diambil juga dari mahasiswa baru. Menurut salah seorang mahasiswa yang praktik, mengambil klien dari maba tentang dua tema diatas sangat tepat, karena biasanya mahasiswa baru masih sulit untuk mengontrol emosi dan minat belajarnya. Namun, masih banyak lagi tema-tema lain yang dibahas dalam praktik wawancara tersebut.

Selama jalannya proses wawancara, Beti Malia Rahma Hidayati, M.Psi selalu memberi arahan yang sangat mendukung demi kelancaran proses wawancara, mulai dari persiapan hingga laporan. Selain itu, beliau tidak segan memberi penilaian terhadap hasil wawancara mahasiswa semester V. Memberi masukan dan senantiasa mengatur jalannya wawancara agar sesuai dengan yang beliau dan kita harapkan, dengan mengacu pada proses wawancara yang baik dan benar.

Selama tes wawancara berlangsung, ada sebagian mahasiswa yang merasa kurang maksimal dalam menjalankannya karena tidak menguasai materi juga belum mendapat poin yang menyenangkan selama proses praktik wawancara. Mungkin karena pemilihan klien berdasarkan pada kelompok, jika individu akan lebih menunjang semangat mahasiswa dalam menjalankan tugas wawancara, karena kecocokan pada tema dan klien selama proses wawancara sangat berpengaruh terhadap kelancaran wawancara.

Tes ini mungkin adalah salah satu proses tes psikologi yang paling mudah dilakukan, tester hanya perlu konsentrasi, teliti dan sedikit meluangkan waktu untuk berbincang dengan klien, maka data akan segera didapatkan. Tinggal melanjutkan proses pengolahan data dengan mengutamakan validitasnya. (Hilal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here